Tag Archives: bahagia

Pertolongan

Setiap manusia hidup pasti pernah merasakan dan menghadapi hambatan, rintangan, dan cobaan. Begitu banyak kelokan, lubang, rintangan, paku dan duri dijalanan yang kita lalui. Ketika hambatan dan rintangan, cobaan dan tantangan lebih besar dari kemampuan saatnya pertolongan diperlukan. Maha Suci Allah, Maha Besar Allah, Maha Kuasa Allah saat ini kita dipertontonkannya pada bencana dan bencana. Bencana Tsunami, gempa bumi, banjir air, banjir lumpur, gunung meletus, tanah longsor, angin puting beliung, kecelakaan transportasi darat laut dan udara, kebakaran hutan, pasar, pertokoan, dan rumah-rumah. Berbagai macam penyakit, virus flu burung, demam berdarah, virus-virus penyakit lainnya susul menyusul.

Kita berada pada era bencana, bencana kelaparan, bencana permusuhan, perpecahan, bahkan pembunuhan. Entah sudah berapa banyak korban jiwa, entah seberapa besar kehidupan yang terhempas, entah berapa yang hilang dan kehilangan. Menghadapi kenyataaan ini apa yang harus kita perbuat? Maukah dan sudahkah kita introspeksi menghisab diri? Apakah semua ini karena kelalaian dan kebodohan kita? Atau karena kezaliman dan kemungkaran kita? Atau apakah semua ini ujian dan cobaan yang akan meningkatkan derajat kita? Sudahkan saatnyakah pertolongan kita perlukan?

Dan jika kita sepakat, ya kita perlu pertolongan, pertolongan siapa? Kepada siapa? Dan siapa yang mampu menolong kita? Jika kita sepakat bahwa hanya Yang Maha Kuasa, Yang Maha Penolong yang mampu menolong. Maka pertanyaannya adalah, maukah kita hanya beribadah menghambakan diri semata-mata kepada-Nya?

”Sesungguhnya hanya kepada-Mu lah ya Allah kami menyembah,
dan hanya kepada-Mu lah ya Allah kami mohon pertolongan”

Cinta…

Jika kita bertanya kepada 100 orang, adakah mereka kenal dengan ayah dan ibunya? Insya Allah hampir semua menjawab kenal. Jika pertanyaan dilanjutkan adakah mereka kenal dengan kakek dan neneknya? Ternyata ada diantaranya yang tak pernah berjumpa dengan kakek atau neneknya. Dan jika kita bertanya adakah yang pernah kenal dan berjumpa dengan ayah dan ibu dari kakek dan nenek? Ternyata hampir semua menjawab tidak pernah. Kemana mereka? Dimana mereka? Mereka telah meninggalkan dunia fana.

Begitupun juga kita, kitapun pasti akan meninggal. Menginggalkan semua yang kita cinta atau ditinggal oleh yang kita cinta. Al Ghazali dengan bijak menyampaikan;

”Cintailah sesuatu, tetapi ingatlah engkau akan meninggalkannya”

Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an surat Al Hadid (57) ayat 20:

”Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan melalaikan, perhiasan, bermegah-megahan diantara kamu, serta berbangga-bangga dan berlomba-lomba banyak harta dan anak….”

Akhir ayat dari surat ini ditutup :

”Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan yang menipu”

Tak ada yang kekal kecuali Allah. Pertama tak ada satupun sebelumNya, Tak pernah berakhir, Takkan pernah mati selamanya.

Alangkah indahnya manakala kita mampu mencintai-Nya. Dalam Al Qur’an surat Al Baqarah (2) ayat 165:

“adapun orang-orang beriman sangat mencintai Allah…”

Adakah kita….

Kebahagiaan

Kebahagiaan, manusia mana yang tak bercita-cita untuk mendapatkannya. Seluruh manusia hidup, bagaimanapun kondisinya, apapun profesinya, apapun pangkat derajatnya, apapun agamanya, siapapun dia, tua ataukah muda, lelaki ataukah wanita, miskin atau kaya, jelata atau penguasa, berusaha bekerja untuk mencapai bahagia.

Buruh, pengusaha, pedagang, tentara, cendekiawan, budayawan, pelajar, mahasiswa, guru, dosen, ahli ibadah bersungguh-sungguh, berpayah-payah ketika ditanya tujuan akhirnya, jawabannya ingin hidup berbahagia.

Nah, dimana kebahagiaan itu? apa dan bagaimana kebahagiaan? Sungguh ironis kebanyakan manusia tidak mengerti atau bahkan tidak mau mengerti substansi bahagia. Sehingga betapa banyak manusia berusaha berjuang mengejar kebahagiaan, namun yang didapatkannya hanya penderitaan.

Nabi kita Nabi Muhammad SAW bersabda:

”Barangsiapa yang menginginkan dunia dengan ilmu, barangsiapa yang menginginkan akhirat dengan ilmu,
Barangsiapa yang menginginkan keduanya dengan ilmu.”

Sekarang tentang ilmu itu sendiri, Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an surat Al Mulk (67) ayat 26:

”Sesungguhnya ilmu itu berada disisi Allah…”

Sudahkah kita berusaha mendapatkan ilmu dengan mengikuti petunjuk-petunjuk Allah? Artinya jika kita ingin berbahagia maka kita harus senantiasa mendekat dan mengetahui ilmu langsung dari sumbernya yaitu Al Qur’an dan Sunnah Rasul SAW.